Selasa, 25 Agustus 2015

biografi lengkap bapak pandu dunia baden powell

Bapak Pandu Dunia
Ø Baden Powell  = Bapak pramuka dunia/chief scout of the world
Ø Nama lengkap = Robert Stephensonsmyth baden powell. Terkenal sebagai baden powell, BP, atau Lord Baden Powell
Ø BP lahir di londonp pada 22 Februari 1857
Ø Ayah BP Prof.Domine Baden Powell, merupakan seorang pendeta dan dosen geometri di universitas Oxford
Ø Ibunya, Ny. Henrietta Grace Smyth
Ø Ayah BPmeninggal dunia saat BP berusia 3 tahun pada tanggal 11 Juni 1860. BP mempunyai 9 orang saudara, yaitu: Penrose, Henrietta, Grace, Agnes, Baden Fatcher, Warrington, George, Frank, August.
Ø Sejak kecil Baden powell dikenal sebagai anak yg cerdas, gembira, multitalent, lucu. Sehinggabanyak disukai oleh teman temannya
Ø Ibunya memasukan BP ke Chartherhouse school. BP lulus dari chartherhouse school pada umur 19 tahun
Ø Setelah dewasa, BP bergabung dalam ketentaraan Inggris
Ø Salah satu sahabat terdekat Baden Powell adalah Kenneth Mc Laren
Ø Beliau sering ditugaskan diluar Inggris seperti: bergabung dengan 13th Hussars di india (1876), dinas khusus di Afrika(1895), memimpin pasukan Dragon v (1897), memimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), kepala staf di Rhodesia Selatan (Zimbabwe) (1896), memimpin The Mafeking Cadet Corps Afrika Selatan(1899 - 1900). Selama menjadi tentara banyak hal yg dialaminya. Pengalaman itu diantaranya
1)    Saat menjadi pembantu letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indra kepada Kimball O’hara
2)    Bersama The Mafeking Cadet Corps, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makanan. Padahal The Mafeking Cadet Corps hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
3)    Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan raja Dinizulu di Afrika Selatan
Berbagai pengalaman tsb ditulis dalam buku “Aids to scouting” pada tahun 1899. Melihat banyaknya pengguna buku tsb, Baden Powell berniat menulis ulang buku tsb.
Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku “Scouting for Boys” yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di dunia.
Tahun 1910 BP memutuskan untuk pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jendral
Pada 31 Oktober 1912 BP menikah dengan  Olave st. Clair Soames. Mereka dianugrahi 3 orang anak, yaitu : Peter, Heather, Betty. Tahun 1939, BP dan Olave pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 BP meninggal dan dimakamkan di pemakaman s.t. Peter, Nyeri, Kenya.
Semasa hidupnya BP mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord Baden Powell dari Raja George pada tahun1929
BP juga aktif menulis berbagai buku antara lain:
1)    Scouting For Boys pada tahun 1908
2)    The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden Powell, 1912)
3)    The Wolf Cub’s Handbook (1916)
4)    Aids to Scoutmastership (1919)
5)    Rovering to Succes (1922)

6)    Scouting Round the World (1935),dll.

Rabu, 19 Agustus 2015

KOMPAS || BOYMAN

Macam Dan Penggunaan Kompas

Gambarmacam-macam kompas dan cara penggunaannya
Kompas yang digunakan untuk navigasi :
 
1. Kompas Lensa

Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
+ Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2. Kompas Silva

Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan.
Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.
Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :

+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).

Kekurangannya adalah

+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3. Kompas Prisma

Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.

Kelebihannya adalah

+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.

Kekurangannya adalah

+ Terbuat dari logam sehingga berat.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Sebelum Menggunakan KOMPAS 
1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00′ 00″).
Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50′.
+ Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan’ titik Tnangulasi juga harus sebesar 50′.
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas(untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°).
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.


ORIENTASI
A. Orientasi Peta  

·         Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
·          Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
·         Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta. 


B. Orientasi Medan

Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1. Orientasi medan dengan kompas 
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a.      Resection

Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah  :

·         Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
·         Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
·         Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
·         Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
·         Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.

Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

b.      Intersection

Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.

Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° – 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas

Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara – selatan Masjid menghadap kearah barat – timur 
TEKNIK CONTOURING

Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.

Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah

+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)

Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah :”Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit”. 
TEKNIK PASSING KOMPAS

Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang.

Cara melakukan passing kompas adalah

+ Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+ Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+ Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
+ Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
+ Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).
Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas. 

KALIBRASI KOMPAS

Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.

I angkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
I angkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42°

Maka kalibrasi kompas A adalah : 47° – 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° – 42° _ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~’ dari kompas standar (kompas C).
Catatan
Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari
1. Senjata berat, sejauh 60 meter
2. Senjata ringan, sejauh 40 meter
3. Pagar kawat, sejauh 10 meter
4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, 

Seragam Baru Pramuka ( Surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, Tertanggal 6 September 2012)

Seragam Baru Pramuka ( Surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, Tertanggal 6 September 2012)

Berikut gambar dari Seragam anggota Gerakan Pramuka terbaru sesuai Edaran Revisi surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, tertanggal 6 September 2012, perihal PP Pakaian
Seragam Anggota Gerakan Pramuka..
1. Seragam Siaga Putri
2. Seragam Penggalang Putri
3. Seragam Penegak dan Pandega Putri
4. Seragam Siaga Putra
5. Seragam Penggalang Putra
6. Seragam Penegak dan Pandega Putra
7. Seragam Pembina, Andalan , dan Anggota Mabi Putri
8. Seragam Tambahan (Kaos Lapangan)
9. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putra
10. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putri
11. Seragam Tambahan (Jas dan Blazer)
12. Setangan Leher

Tanda Jabatan Dewan Kerja

Tanda Jabatan Dewan Kerja

PPPK BOYMAN LENGKAP

PPPK DAN KESEHATAN KITA


Pertolongan pertama, penanganan darurat pada seorang atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera sebelum mendapat perawatan medis oleh orang yang terlatih (dokter atau paramedis). pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi tanda tanda vital kehidupan seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan jalan pernapasan. Dalam tujuan khusus, PPPK dapat mencegah si korban menjadi lebih buruk keadaannya dan meringankan nya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.

Perlengkapan PPPK sangat bergantung pada kebutuhan penanganan korban dan tingkat pengetahuan serta keterampilan dari si penolong. "Mengetahui apa yang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPPK" adalah sangat penting. Sebagai contoh, memindahkan ceroboh seseorang yang cedera leher dapat menyebabkan si korban mengalami cedera syaraf tulang belakang yang sangat serius dan menyebabkan kematian. 
Yang  pertama tama harus dilakukan adalah melakukan evakuasi (pengamatan) terhadap kondisi awal si korban. salah satu metode dalam mengevakuasi kondisi korban adalah Metode ABC, yang berasal dari :
A> Airway - Apakah jalan udara (pernapasan) terbuka atau terhalang? (oleh debu, air, atau darah kering)
B> Breathing - Apakah korban bernapas? Lihat, dengar, dan rasakan hembusan nafas si korban.
C> Circulation - Apakah ada denyut nadi? Apakah ada pendarahan luar? Periksa perubahan warna kulit si korban dan suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan semakin kompleks nya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi satu kebutuhan yang sangat penting.
Tujuan PPPK :1.  Meringankan penderitaan si korban
2.  Mencegah pendarahan dan infeksi
3.  Mencegah bahaya cacat dan kematian.
Bisa dikatakan, tujuan pertama PPGD adalah : penyelenggaraan PPGD bukan berarti mengobati korban, tetapi menyelenggarakan pertolongan pertama sementara menunggu pertolongan dari ahlinya (dokter/paramedis)
Prosedur PPPK (langkah langkah) :
1.  Perhatikan keadaan si korban (sadar, pingsan, dsb)2.  Jika mungkin, bawa korban, lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah memberi berita pada dokter/puskesmas/rumah sakit terdekat
3.  Tertibkan masyarakat di sekitarnya (kalau ada yang melakukan tindakan buruk) juga untuk memberikan ruangan dan udara yang cukup bagi korban.
4.  Jika keadaan memaksa dan ahli/medis belum ada, lakukan prosedur gawat darurat.

Memanggil Ambulance Cara memanggil mobil ambulance atau menggunakan telepon untuk meminta bantuan, yaitu :
1.  Hafal kan nomor telepon gawat darurat di kota kota tempat kamu biasa tinggal, seperti contoh nomor untuk kota Bandung adalah 50505. Nomor kotamu?
2.  Sebutkan :
     a.  Identitas mu 
     b.  Lokasi/tempat kejadian, dimana korban berada dengan jelas     c.  Jenis penderitaan/kecelakaan yang dialami korban (apakah karena kecelakaan lalu lintas, tindak      kriminal, dsb)
     d.  Keadaan penderita/korban (sadar, pingsan, dsb)
     e.  Jumlah penderita (penting juga) dan keterangan keterangan lain yang di anggap perlu.

Menghentikan Pendarahan :Bagaimana menghentikan pendarahan?
> menggunakan jari tangan yaitu menekan pembuluh darah yang terdekat antara luka dengan jantung.
> menggunakan kain bersih/pembalut/sapu tangan pada luka.
> menggunakan pembalut kain tekan (pressure bandage)
> menggunakan tournikuet (beban putar) hanya pada pendarahan tertentu yang besar yang membahayakan jiwa korban.
catatan :
orang dewasa mempunyai darah kurang lebih 6.25 liter. kehilangan darah sebanyak 1.5 liter saja dapat mengakibatkan collapse, kehilangan darah hingga 2.25 liter dapat menyebabkan kematian.
PEMBALUT
Macam Macam Pembalut
  1.       Pembalut  Segi Tiga (MITELA)
  2.       Perban/pembalut gulung
  3.       Pembalut cepat (BAND-AID)



Contoh penggunaan pembalut pada luka, seperti di bawah ini 
  •        Cara menutup luka pada tangan atau kaki

  •           Cara menutup luka di dada dengan menggunakan dua buah mitella

  •             Cara menutup luka pada daerah telinga dan dagu
  •             Cara menutup luka pada bagian mata
  •       Cara menutup luka pada daerah hidung dan dagu
     
  •      Cara menutup luka pada daerah kepala dan kening
  •           Cara menutup luka pada lutut 
     
  •      Cara menutup luka pada bagian tungkai bawah atau betis
  •           Cara menggantung tangan apabila ada luka dan pembalut di lengan


BIDAI  (Spalk – belanda, Spilnt – Inggris)
Bidai atau Spalak Adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah (fractuura) atau Retak (fisura). Pembidaian disebut jugaFIKSAS. Tujuan dari pembidaian adalah untuk mencegah pergerakkan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.  
Syarat Syarat Bidai :
  •                   Bidai harus kuat
  •     Pemasangan bidai tidak boleh terlalu ketat

 benda benda lain yg dapat digunakan sebagai bidai :
  1.                  Anggota badan sendiri (sangat darurat)
  2.                  Papan, bilah bamboo, dahan kayu
  3.             Karton atau majalah yang agak tebal tentunya
  4.                  Bantal, guling atau selimut (mengurangi rasa sakit)
  5.                  “Air Splint” (bantalan udara)
  6.                  “Vacum matras”


PATAH TULANG dan RETAK TULANG
Scout mania, Patah tulang (Fractuura) itu ada 2 macam, ini menurut keadaan patahnya ya :
  1.                   Patah tulang terbuka                                                                                                                                        Apabila patah tulangnya sampai menembus kulit sehingga pendarahan
  2.                   Patah tulang tertutup                                                                                                             Apabila patah tulangnya tidak sampai menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakkan/memar.
A - Retak tulang (fisura) disebut juga Greenstick
B - Patah tulang Tertutup (Simple) dan
C - Patah tulang terbuka (Compound)

Pertolongan pertama bagi orang yang mengalami patah tulang itu ya scout mania bertujuan agar si korban tidak mengalami kecacatan baik jasmani atau rohani serta memngurangi gangguan umum sebelum pihak yang berwajib, upss salah, pihak ahli medis merawat..

Gejala Patah Tulang :

  1.                    Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan                                                                  Bukan berarti jika scout mania KESEMUTAN atau KERAM ya,, ingat BEDA!
  2.                    Bentuk tubuh/anggota yang patah mengalami perubahan (timbul pembengkakkan)
  3.                    Membengkak dan warna kulit kebiru biruan.                                                                                 Dan juga scout mania, bukan berarti jika badan kalian ada bintik bintik kebiru biruan kayak habis dicubit gitu, itu termasuk patah tulang ya,, ingat sekali lagi BEDA!
  4.                    Berderik derik
  5.                    Demam dan rasa nyeri yang hebat

pertolongan pertama yang dapat dikerjakan :
  1.        Hentikan pendarahan dengan pembalut/penasat
  2.        Tutuplah luka dengan pembalut yang steril                                                                          Pembalut nya ya dibersihkan, dikasih revanol atau apa gitu, pokoknya STERIL ya scout mania.
  3.      Kerjakan pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan. Segeralah     bawa ke rumah sakit atau ahli penanganan/perawatan tulang patah.

       

LUKA

Jenis jenis luka berdasarkan sebabnya, yaitu :
  1.       Luka iris
  2.       Luka gigitan binatang
  3.       Luka gores/parut
  4.       Luka bakar
  5.       Luka tusuk
  6.       Luka akibat zat kimia atau penyakit, dsb


Jenis jenis luka berdasarkan tempat luka itu, adalah :
  1.       Luka luar (jika luka terjadi di luar tubuh), terdapat darah yang menetes  atau mengalir keluar
  2.      Luka dalam (pendarahan di dalam tubuh, memar)


Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, dsb sehingg menimbulkan pendarahan, patah tulang, infeksi dll.

Penanganan Luka
Cara cara yang biasa dilakukan  dalam P3K unutk menangani luka  adalah sebagai berikut :
  1.        Hentikan terjadinya pendarahan
  2.       Siram/usap dengan obat merah (Mercurochrome) atau yodium tinctuur (Antiseptic lain)
  3.       Berilah Sulfatilamide powder (jangan terkena air)
  4.       Tutuplah dengan kain kasa steril/kain yang bersih
  5.       Jangan sekali kali meletakkan kapas tanpa obat/salep

Keterangan (catatan tambahan) :
  1.       Obat merah (yodium) dapat digunakan untuk mematikan hama/kuman                                      Wah, banyak gunuanya juga ni obat merah, jadi pak petani, kalau mau basmi hama, pakai obat merah aja ya, hehe
  2.       Yodium harus disimpan dalam keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium kental atau yang kosentrasinya besar.

LUKA BAKAR
 Luka bakar itu adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60°C. 
Luka bakar juga ada tingkatan loh, sama kayak pramuka, ini nih tingkatan Luka Bakar :
  1.       Luka bakar tingkat I :                                                                                                                     Kulit memerah, terbakar hanya kulit luar oleh panas sekitar 60°C.
  2.      Luka bakar tinkat II :                                                                                                                  Kulit melepuh, bengkak, merah dan perih. Luka kulit hangus ari/jaringan, panas sekitar 100°C.
  3.      Luka bakar tingkat III :                                                                                                              Kulit hangus, pembakaran sampai ke bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan


Cara Cara pertolongan :
Nah jika kalian kena luka bakar atau ngeliat orang kebakar cepat diberi pertolongan, oke? Ini nih caranya:
  1.       Hilangkan penyebabnya terlebih dahulu. Misalkan, pemadaman api dengan cara menggulingkan badan si korban, dengan kain basah/pasir
  2.       Cegahlah gugat dari kemungkinan infeksi
  3.       Tutuplah luka dengan kain steril
  4.       Pembalut agak longgar (pada luka bakar tingkat III, tidak perlu dibalut)
  5.       Berilah minum sebanyak banyaknya dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hangat)
  6.       Tutuplah si korban dengan selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga
  7.       Cepat bawa ke ahlinya/dokter


LUKA GIGITAN
Gejala gejala luka gigitan:
  1.       Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit membiru
  2.       Terasa sakit, panas dan terasa kaku
  3.       Penderita gelisah dan berkeringat
  4.       Timbul pendarahan
  5.       Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.

Pertolongan :
:
  1.      Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet)
  2.       Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir
  3.       Pada luka gigitan binatang berbisa jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah membawa ke dokter atau ahlinya
  4.       Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokoter/rumah sakit untuk di vaksi/suntik, dan anjing yang menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui anjing itu menghidap rabies atau tidak.